Home

Rabu, 26 Februari 2014

Perayaan 1st Anniv

Hari ini tanggal 27 rencanya gw mau ngerayain 1st anniv gw sama si doi tapi gw bingung mau kemana, secara duit mahasiswa itu terbatas pake banget. Selain tanya dari temen temen gw , gw juga mencoba browsing harga dan tempat tempat dinner gitu. Kendala yang paling susah , menentukan mau kemana nya itu , apakah resto dengan tempat outdoor kah atau mall kah atau hotel kah , pusing.

Ada banyak tempat romantis ternyata di jakarta antara lain :

  • Cafe Batavia 

Merupakan cafe dari era kolonial di abad 19. Berada di dalam bangunan yang berusia sekitar 200 tahun, merupakan gedung tertua no. 2 di Jakarta setelah museum Fatahilah.
Cafe Batavia buka:
Senin - Kamis: 08.00 - 24.00
Jumat: 08.00 - 01.00
Sabtu: 07.00 - 01.00
Minggu/ Hari Libur: 07.00 - 24.00
Music Live:
Senin - Kamis 20.30 - 23.30
Jumat - Sabtu 21.00 - 24.00
Minggu 18.00 - 21.00
Sabtu - Minggu 14.00 - 17.00

  • Canteen


Merupakan resto multi-national yang menyuguhkan berbagai menu masakan khas Asia hingga Eropa. Berada di dalam mall dan dekat kampus, sehingga menjadi tempat paling mudah dijangkau.

Banyak para pengunjung yang recommend tempat ini, selain karena kenyamanan dan kebersihan, masakannya juga mengena di lidah. Beberapa pasangan juga recommend tempat ini sebagai salah satu restoran romantis di Jakarta.
Jam Buka: Setiap hari mulai 11.00 - 22.00
D' Nanta Bistro


Resto ini memang masih terbilang baru. Dengan desain kaca transparan dilengkapi dengan interior yang menawan, membuat resto ini menawarkan suasana romantis dan 'wah' bagi para pengunjungnya.
Menyajikan menu masakan khas Indonesia, Jepang, Eropa, Italia, dan western menu lainnya membuat resto ini banyak diminati berbagai kalangan penikmat kuliner.
Jam Buka: Setiap hari mulai 11.00 - 23.00

Saking banyak tempat kayak di atas , gw makin bingung dan gak tau mau kemana.
Ok, sekian dulu ntar kalo gw jadi pergi gw buat tread nya ... :) see ya 



Depth-First Search

Hari ini saya belajar tentang Depth First Search pada mata kuliah ai. Mata kuliah AI adalah mata kuliah semester 4 di universitas bina nusantara jakarta . Ai juga merupakan peminatan di Jurusan Teknik Informatika . Sekedar pengengenalan pada sesi pertama kuliah hari ini , kami mempelajari DFS (Depth First Search)

Pengertian Depth-First Search

Depth-first search (DFS) melakukan pencarian secara preorder. Mengunjungi anak suatu simpul sebelum simpul tetangganya. Pencarian rute terpendek dilakukan dengan cara membuat simpul-simpul yang menjadi titik awal, titik-titik yang akan dilalui dan juga titik akhir sebagai akhir dari tujuan atau sebagai simpul yang dicari.

Dalam algoritma DFS, simpul yang telah dikunjungi disimpan dalam suatu tumpukan (stack). Antrian ini digunakan untuk mengacu simpul-simpul yang akan dikunjungi sesuai urutan tumpukan (masuk terakhir, keluar pertama) dan mempermudah proses runut-balik jika simpul sudah tidak mempunyai anak (simpul pada kedalaman maksimal).


Keuntungan Dari Algoritma Depth-First Search
  • Membutuhkan memori yang relative kecil, karena hanya node-node pada lintasan yang aktif saja.
  • Secara kebetulan, metode depth-first search akan menemukan solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan.
Kelemahan Dari Algoritma Depth-First Search
  • Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan dari apa yang diharapkan
  • Hanya menemukan satu solusi 


Senin, 24 Februari 2014

Gelar Profesor Causa Rhoma Irama Digugat

PEMBERIAN gelar profesor causa kepada Rhoma Irama dinilai melanggar hukum. Pasalnya, pemberian gelar itu bertentangan dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi. Salah satu contoh American University of Hawaii yang menggelari profesor untuk Rhoma Irama. Lembaga itu dianggap Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Depdiknas) tidak berwenang mengeluarkan anugerah profesor untuk Rhoma. Rhoma sebaliknya mempertanyakan penilaian dari Depdiknas. Menurut Raja Dangdut itu, gelar profesor causa berasal dari penilaian masyarakat tidak seperti gelar profesor biasa yang harus berlatar belakang akademis. "Nggak ada kaitan dengan Depdiknas," kata Rhoma. Ki Joko Bodo menilai Rhoma berhak karena berjasa di bidang musik dangdut. "Seharusnya orang Indonesia yang memberi penghargaan, bukan orang luar negeri," tandas peramal yang juga menyandang gelar Doktor Honoris Causa (DHC). Ki Joko Bodo bahkan merasa kagok menyandang DHC. "Toh saya tidak akan memakai gelar itu," lanjut dia. Begitu juga Endang Kurnia membantah dituduh membeli gelar DHC-nya. "Yang saya dapatkan murni dari Hawaii [American University of Hawaii]," tegas pencipta lagu dangdut itu, meyakinkan. Sementara Anwar Fuadi yang menyabet DHC dari Northern California Global University memandang, gelar profesor memang harus diraih melalui jenjang perguruan tinggi. Lembaga pendidikan biasa, kata Anwar, tidak dapat dengan mudah memberi gelar profesor. "Nanti inflasi gelar profesor," kata Anwar. Soal lembaga yang berhak memberi gelar Honoris Causa atau penerimanya di mata psikolog Sartono Mukadis rumit diuraikan. Sartono hanya menyayangkan euphoria sejumlah kalangan mendapat gelar tersebut dari lembaga di luar negeri. "Kita masih mental budak, kalau bule [orang Eropa atau Amerika Serikat] memberi, itu hebat," kata Sartono. Menurut dia, Dirjen Dikti Satrio Sumantri Brojonegoro pasti lama memantau keberadaan lembaga-lembaga pemberi gelar honoris causa sehingga akhirnya mengeluarkan surat edaran. Seseorang mendapat gelar DHC sah-sah saja asal lembaganya juga terakreditasi. Namun, Sartono mengakui ia ragu dengan American University of Hawaii karena kegiatan akademisnya tidak diakui di Amerika Serikat. "Hanya universitas papan nama. Di situs internet pun tidak ada," ujar Sartono. Beberapa waktu lampau, Sartono juga pernah empat kali ditawari gelar DHC. "Asal mau membayar 25 juta [rupiah]," kata dia, serius.


Sumber : http://www.sctv.co.id/infotainment/gelar-profesor-causa-rhoma-irama-digugat_8969.html